Pertamina Pastikan Pasokan BBM Takengon Aceh Tetap Aman Pascabencana

Sabtu, 27 Desember 2025 | 09:32:54 WIB
Pertamina Pastikan Pasokan BBM Takengon Aceh Tetap Aman Pascabencana

JAKARTA - Upaya menjaga kelangsungan energi di wilayah terdampak bencana kembali diuji di Aceh Tengah. 

Ketika banjir dan longsor memutus akses utama menuju Takengon, distribusi bahan bakar minyak menjadi tantangan serius. Di tengah keterbatasan infrastruktur dan kondisi medan yang belum sepenuhnya pulih, PT Pertamina memastikan suplai BBM tetap menjangkau masyarakat agar aktivitas ekonomi dan layanan publik tidak terhenti.

Keberhasilan ini bukan sekadar soal logistik, tetapi juga wujud komitmen menjaga ketahanan energi nasional dalam situasi darurat. Dengan berbagai strategi distribusi, Pertamina berupaya memastikan kebutuhan dasar masyarakat tetap terpenuhi meski berada dalam kondisi sulit.

Distribusi BBM Menembus Wilayah Terisolasi

PT Pertamina memastikan sebanyak dua mobil tangki bahan bakar minyak berhasil menembus wilayah Takengon, Aceh, yang sempat terisolasi akibat banjir dan longsor. BBM jenis biosolar tersebut telah tiba di SPBU 14.245.499 Takengon serta SPBU 13.245.409 Bener Meriah.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Utara Fahrougi Andriani Sumampouw mengungkapkan, proses distribusi ini ditempuh melalui perjalanan darat selama tujuh jam dari Integrated Terminal Pertamina Lhokseumawe. Perjalanan tersebut dilakukan dengan kehati-hatian tinggi mengingat kondisi jalan yang masih terdampak bencana.

Keberhasilan distribusi darat ini menjadi titik penting setelah sebelumnya jalur menuju wilayah tersebut terputus. Pertamina menilai akses darat yang kembali terbuka memberikan peluang distribusi energi yang lebih stabil bagi masyarakat sekitar.

BBM yang disalurkan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan transportasi, layanan publik, serta aktivitas ekonomi warga Takengon dan Bener Meriah secara bertahap.

Strategi Distribusi Darurat di Tengah Bencana

Fahrougi menjelaskan bahwa Pertamina terus berupaya mendistribusikan energi ke wilayah terdampak bencana dengan berbagai skema. Sejumlah jalur telah dicoba agar armada dapat memasuki wilayah yang sempat terisolasi akibat terputusnya akses jalan.

“Sebelumnya, upaya pengiriman BBM dilakukan melalui jalur udara. Kini, alhamdulillah armada Pertamina juga berhasil memasuki wilayah Takengon melalui jalur darat,” ujar Fahrougi dalam keterangannya, Jumat.

Ia menambahkan, BBM tersebut dikirim dari Integrated Terminal Lhokseumawe menuju Takengon dan Bener Meriah, Aceh Tengah. Dalam pendistribusian ini, Pertamina mengerahkan mobil tangki berkapasitas 5 kiloliter dan 8 kiloliter.

Distribusi darat ini dinilai lebih efisien untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat, terutama setelah aktivitas masyarakat mulai berjalan kembali. Kendati demikian, Pertamina tetap menyiapkan opsi distribusi alternatif jika kondisi lapangan kembali berubah.

Langkah ini mencerminkan fleksibilitas Pertamina dalam mengelola rantai pasok energi, khususnya di wilayah rawan bencana.

Pengawalan Ketat dan Koordinasi Lintas Pihak

Perjalanan mobil tangki menuju Takengon tidak dilakukan tanpa pengamanan. Pertamina memastikan armada mendapat pengawalan dari aparat penegak hukum guna menjaga kelancaran distribusi dan keamanan personel di lapangan.

Pengawalan ini penting mengingat kondisi jalan yang belum sepenuhnya pulih, serta potensi gangguan di sepanjang jalur distribusi. Dengan dukungan aparat, distribusi BBM dapat berjalan lebih terkontrol dan aman.

Sebelum jalur darat berhasil ditembus, Pertamina telah menyalurkan BBM ke wilayah Bener Meriah dan Takengon sejak 13 Desember 2025 melalui skema distribusi darurat menggunakan pesawat Air Tractor. Langkah tersebut diambil sebagai respons cepat agar pasokan energi tidak terputus total.

Pengiriman melalui udara menjadi solusi sementara yang efektif di tengah keterbatasan akses darat. Namun, Pertamina menyadari bahwa distribusi darat tetap menjadi pilihan utama untuk keberlanjutan pasokan jangka menengah.

Koordinasi intensif dengan pemerintah daerah dan aparat keamanan menjadi kunci keberhasilan seluruh rangkaian distribusi ini.

Komitmen Satgas Nataru Jaga Ketahanan Energi

Vice President Corporate Communication PT Pertamina Muhammad Baron menegaskan bahwa Pertamina terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, aparat keamanan, serta pemangku kepentingan terkait. Tujuannya untuk memastikan distribusi energi tetap berjalan dan kebutuhan BBM masyarakat di wilayah terdampak bencana dapat terpenuhi secara bertahap.

Menurut Baron, distribusi energi di wilayah bencana membutuhkan pendekatan khusus dan respons cepat. Setiap keputusan distribusi harus mempertimbangkan keselamatan petugas sekaligus kepentingan masyarakat.

Baron menambahkan, upaya distribusi energi ini sejalan dengan komitmen Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru Pertamina. Satgas tersebut diketahui berlangsung sejak 13 November 2025 hingga 11 Januari 2026.

Dalam periode tersebut, Pertamina berfokus menjaga keandalan pasokan BBM dan LPG di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah yang menghadapi kondisi darurat. Kesiapan logistik, armada, dan sumber daya manusia menjadi prioritas utama.

Keberhasilan menembus Takengon menjadi bukti bahwa sistem distribusi energi nasional mampu beradaptasi dalam situasi krisis. Pertamina berharap pasokan BBM yang kembali normal dapat membantu pemulihan aktivitas masyarakat serta mendukung proses rehabilitasi pascabencana.

Dengan langkah ini, Pertamina menegaskan perannya tidak hanya sebagai penyedia energi, tetapi juga sebagai bagian dari upaya menjaga ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat di tengah kondisi darurat.

Terkini